Sejak lahir manusia
itu telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lainnya. Naluri manusia
untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut “gregariousness”
dan oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial. Dengan naluri ini, manusia
mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi dan memberi makna pada
kehidupannya. Sehingga timbul apa yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu
sistem terintegrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal sebagai mahluk yang
berbudaya karena berfungsi sebagai 20 pembentuk kebudayaan.
Pertumbuhan Individu
Individu berasal
dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi. Kata Individu bukan
berarti manusia tidak dapat terbagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas,
yaitu manusia perseorangan. Dalam perkembangannya, sering terdapat
konflik dalam diri individu, karena tingkah lakunya yang bertentangan
dengan peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun hal ini merupakan hal yang
wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku
sosial masyarakatnya.
Perkembangan
manusia yang wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan
perkembangan lahir batin. Karena setiap manusia memiliki ciri khas yang
berbeda-beda. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat,
bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi primer yaitu
bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan
ada pada kemudian, karena bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi
keseluruhan asosiasi. Menurut aliran psikologi gestalt, pertumbuhan adalah
proses diferensiasi, dimana keseluruhan hanya mempunyai arti sebagai bagian
dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain.
Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara
perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu secara keseluruhan
terlebih dahulu baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang
ada. Konsep aliran sosiologi berpendapat bahwa pertumbuhan adalah proses
sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial kemudian
tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan:
1. Pendirian
Nativistik. Para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan terbentuk
oleh faktor faktor yang dibawa sejak lahir.
2. Pendirian
Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat
nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu tergantung pada
lingkungan sedangkan dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian
konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara
dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan
individu berdasarkan psikologi
1.
Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.
Pada
masa vital ini individu menemukan berbagai hal dalam dunianya. Menurut Frued,
bahwa pada masa ini mulut memainkan peranan penting dalam kehidupan individu.
Dimana anak-anak menerima apa saja yang ia dengar tentang hal-hal disekitarnya,
dan mereka mulai meniru pembicaraan tersebut. Pada tahun kedua anak belajar
berjalan, dan dengan berjalan itu anak mulai pula belajar menguasai ruang. Di
samping itu terjadi mereka juga tahu akan kebersihan. Melalui tahu akan
kebersihan itu anak belajar mengontrol impuls-impuls yang datang dari
dalam dirinya.
2.
Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
Masa estetik ini dianggap sebagai masa pertumbuhan fungsi
pancaindera. Sayangnya pada masa ini tampak muncul gejala kenakalan yang
umumnya terjadi antara 3 tahun sampai umur 5 tahun. Seperti membantah apa yang
diperintahkan orang tuanya, dan melakukan apa yang dilarang. Kalau pada
masa-masa sebelumnya anak belum mampu memisahkan secara sadar antara dirinya
sendiri sebagai subyek dan yang lain sebagai obyek maka kemampuan ini kini
dimilikinya. Maka dari itu, anak-anak mulai melakukan apapun dengan bebas.
3.
Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun
atau 14 tahun
Pada masa ini timbul sifat-sifat khas didalam diri seseorang,
yaitu:
a. adanya korelasi
positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
b. sikap tunduk kepada
peraturan-peraturan
c. kecenderungan
memuji diri sendiri
d. kalau tidak dapat
menyelesaikan sesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting
e. senang
membandingkan dirinya dengan anak lain
f. rasa ingin tahu
yang tinggi
g. gemar membentuk
suatu kelompok
4.
Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 –
21 tahun.
Pada masa ini seseorang mulai belajar tentang
apa arti sebenarnya tentang hidup sosial di lingkungan sekitarnya. Mereka mulai
hidup mandiri dan tak jarang diantara mereka mulai menemukan jati diri mereka
yang sebenarnya. Pada masa ini, orang tua lebih memberikan kepercayaan penuh
kepada anak-anaknya, namun masih berperan dalam memperhatikan perkembangan
mereka dan memberi arahan-arahan mana yang baik dan sesuai dengan kemampuan
yang mereka miliki. Karena mau gimanapun seorang anak tidak akan pernah bisa
lepas dari orang tuanya.
Dari ketiga faktor
diatas, disimpulkan bahwa sebenarnya pengaruh lingkungan, masyarakat, dan
keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan individu seseorang.
Dengan seiring berjalannya waktu, seseorang dapat menemukan jati dirinya
sendiri dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.
Fungsi Keluarga
a. Fungsi Religius
Keluarga dianjurkan membimbing anggotanya untuk melaksanakan
ibadah dan mengingat Tuhan YME dengan penuh keimanan dan ke-taqwaan.
b. Fungsi Sosial
Budaya
Fungsi ini orang tua harus mendidik anak-anaknya untuk mengenal
beragam budaya yang ada di Negara kita agar anak-anak mereka dapat meneruskan
dan mengembangkan budaya tersebut.
c. Fungsi Cinta dan
Kasih Sayang
Fungsi ini harus diterapkan oleh semua anggota keluarga, baik
orang tua ke anaknya maupun sebaliknya. Karena dengan cinta dan kasih sayang,
satu keluarga dapat hidup bahagia dan harmonis.
d. Fungsi Perlindungan
Keluarga harus memberikan perlindungan ke sesama anggota, karena
dengan perlindungan ini, keluarga akan selalu merasa aman, nyaman, dan
tentram.
e. Fungsi Ekonomi
Khusus untuk fungsi ini seorang Ayah sangatlah penting untuk
berperan. Dimana seorang Ayah harus bekerja keras untuk memenuhi nafkah
keluarganya. Selain itu seorang Ayah juga mengajak istri dan anak-anaknya untuk
belajar hidup mandiri dalam menyisihkan uang. Agar kesejahteraan lahir dan batinnya
dapat terpenuhi.
f. Fungsi Lingkungan
Untuk fungsi ini semua anggota keluarga saling berperan. Dimana
keluarga harus sanggup untuk menjaga lingkungan disekitar mereka dan merawatnya
dengan teratur. Selain itu, hubungan keluarga dapat lebih erat apabila
membersihkan lingkungan bersama-sama agar keturunan mereka nanti dapat
merasakan lingkungan yang sehat.
g. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Selain di sekolah, dirumah-pun keluarga dapat dijadikan guru untuk
anak-anaknya, khususnya orang tua. Sejak dini, orang tua dianjurkan untuk
selalu mendidik anak-anaknya tentang hal yang baik dan menghindarkan hal yang
buruk. Agar nantinya mereka bias menjadi seseorang yang dapat membanggakan
bangsa dan Negara.
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu adalah manusia yang memiliki peranan khas yang spesifik dalam
kepribadiannya. Selain itu, didalam diri maisng-masing individu mempunyai tiga
aspek, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial.
Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Sehingga apabila salah satu
dari aspek itu rusak, maka akan merusak yang lainnya juga. Hal ini juga dapat
merusak kepribadian invidu itu sendiri.
Keluarga adalah sebuah anggota yang berada dalam satu
lingkungan dimana semua anggota itu memiliki hubungan darah satu sama lainnya. Keluarga
juga dapat diartikan sebagai suatu kelompok sosial yang terdiri dari sejumlah individu,
memiliki hubungan dan ikatan antar individu, memiliki kewajiban, tanggung jawab
di antara individu tersebut.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem dimana sebagian besar interaksinya adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut serta saling bergantungan
satu sama lain.
Hubungan Antara Individu,
Keluarga, dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek
sosial yang tidak bisa dipisahkan. Jika tidak ada individu sudah pasti tidak
ada keluarga dan masyarakat. Karena keluarga dan masyarakat dapat terlahir karena
adanya individu yang membangun sebuah kelompok hingga jadilah keluarga dan
masyarakat. Selain itu, individu membutuhkan masyarakat dan keluarga untuk
mengekspresikan diri mereka serta mengembangkan perilakunya.
Keluarga sangat berperan sebagai tempat pertama seorang
individu dalam pembentukan sikap, karena individu dalam
keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis dan sosial. Relasi
khusus ini mencangkup kebudayaan lingkungan keluarga yang dinyatakan melalui
bahasa, adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, dan nilai-nilai agama. Untuk
itu, suatu karakter seseorang dapat terbentuk dari bagaimana cara anggota
keluarganya mengajarkan suatu hal yang baik.
Dilingkngan masyarakat merupakan tahap selanjutnya setelah
keluarga. Dilingkungan masyarakat, seseorang akan bergabung di suatu komunitas
yang terdiri dari orang-orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Untuk itu, masyarakat
sangat berperan sebagai media seseorang untuk bersosialisasi dalam menyampaikan ekspresinyadengan lebih
luas. Hal ini dapat dijadikan suatu tolak ukur bagi individu apakah sikapnya
benar atau salah dalam suatukomunitas masyarakat tersebut. Namun dalam hal bersosialisasi terdapat hal
positif dan negative dimana seorang individu harus bisa mengimbanginya.
ü Bersifat Positif
Individu dengan Keluarga
a. Saling menutupi kekurangan antar anggota keluarga
b. Saling membantu untuk mempertahankan keharmonisan
c. Saling melindungi dan memberikan kasih sayang antar keluarga
Individu dengan Masyarakat
a. Saling bergotong royong
b. Ikut serta dalam membantu orang yang terkena musibah
c. Ikut serta dalam menjaga lingkungan
Individu dengan Keluarga
a. Saling menutupi kekurangan antar anggota keluarga
b. Saling membantu untuk mempertahankan keharmonisan
c. Saling melindungi dan memberikan kasih sayang antar keluarga
Individu dengan Masyarakat
a. Saling bergotong royong
b. Ikut serta dalam membantu orang yang terkena musibah
c. Ikut serta dalam menjaga lingkungan
ü Bersifat
Negatif
Individu dengan Keluarga
a. Memaksakan keinginan sendiri
b. Melakukan kekerasan dalam keluarga
c. Tidak peduli bila ada anggota keluarga minta bantuan
Individu dengan Masyarakat
a. Melakukan tindakan kriminal
b. Perkelahian antar kelompok
a. Memaksakan keinginan sendiri
b. Melakukan kekerasan dalam keluarga
c. Tidak peduli bila ada anggota keluarga minta bantuan
Individu dengan Masyarakat
a. Melakukan tindakan kriminal
b. Perkelahian antar kelompok
c. Tidak mempedulikan kelompok lain
dan hanya mementingkan kelompok sendiri secara pribadi
Urbanisasi
Urbanisasi adalah proses perpidahan penduduk dari desa ke
kota, atau dapat dikatakan urbanisasi adalah proses terbentuknya masyarakat
perkotaan. Perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yaitu migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Proses urbanisasi ini terjadi tergantung dari
keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut menyangkut dua aspek,
yaitu:
1. Perubanhannya
masyarakat desa menjadi masyarakat kota
2. Bertambahnya penduduk
kota akibat dari berpindahnya masyarakat desa ke kota, hal ini disebabkan
karena ketertarikan masyarakat desa dengan keadaan di kota.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa
dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang
untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian masyarakat atau
faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa factor yang pada dasarnya dapat
menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke
perkotaan.
v Faktor
Penarik
- Kehidupan kota yang lebih modern
- Sarana dan prasarana yang lebih lengkap
- Banyak lapangan pekerjaan
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
v Faktor Pendorong
- Lahan pertanian di desa semakin sempit
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
- Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
- Diusir dari desa asal
- Memiliki impian kuat menjadi orang kaya di kota
Namun, Urbanisasi telah membawa beberapa keuntungan yang
kebanyakan ingin dirasakan warga desa di kota. Keuntungannya adalah:
1. Memodernisasikan
warga desa
2. Menambah
pengetahuan warga desa
3. Menjalin
kerja sama yang baik antar warga suatu daerah
4. Mengimbangi
masyarakat kota dengan masyarakat desa
Sayangnya, Urbanisasi memberikan akibat yang sangat merugikan,
baik itu terhadap warga di kota maupun lingkungan yang ada di kota. Akibatnya
yaitu:
1. Terbentuknya suburb tempat-tempat
pemukiman baru di pinggiran kota
2. Makin
meningkatnya pengangguran
3. Masalah
perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4. Lingkungan
hidup tidak sehat, timbulkan ke-rawanan sosial dan kriminal
Sumber-sumber:
Neltje F. Katuuk, Harwantiyoko. 1997. MKDU ILMU SOSIAL
DASAR. Jakarta: Gunadarma
thomasyg.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/21058/Materi+ISD.pdf
Soal-soal:
1. Perpindahan
penduduk dari desa ke kota disebut…(C)
a. Transmigrasi c.
Urbanisasi
b. Remigrasi d.
Imigrasi
2. Individu
berasal dari kata latin “individuum” artinya…(A)
a. Tidak
terbagi c. Sosial
b. Sendiri d.
a, b, c benar
3. Dibawah
ini adalah keuntungan urbanisasi, kecuali…(B)
a. Memodernisasikan warga desa
b. Lingkungan lebih sehat
c. Mengimbang
masyarakat kota dan desa
d. Menjalin kerjasama yang
baik antara warga kota dan desa
4. Salah
satu factor dari pertumbuhan menurut para ahli adalah “bahwa pertumbuhan
terbentuk oleh faktor faktor yang dibawa sejak lahir”. Pendirian ini disebut…(A)
a. Pendirian Navistik
b. Pendirian Empiristik
c. Pendirian
Interaksionisme
d. Pendirian Konvergensi
5. Berikut
adalah hubungan individu dengan keluarga yang bersifat positif, yaitu…(A)
a. Saling menutupi kekuarangan
antar keluarga
b. Saling perduli apabila
salah satu anggota keluarga yang kesulitan
c. Saling
membantu untuk menjaga keharmonisan keluarga
d. a, b, c salah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar