Bab 2
GAME DESIGN
2.1 Pengenalan Flappy Bird
Flappy
Bird
adalah sebuah permainan di Android
dan
iOS,
yang dibuat oleh seorang pengembang dari Hanoi,
Vietnam
bernama
Nguyen Ha Dong
dan
diluncurkan pada bulan Mei 2013.
Cara
bermainnya yakni dengan mengetukkan jari ke layar ponsel pintar untuk
membuat si burung terbang, melewati setiap pipa berwarna hijau.
Jika
waktu ketika mengetuk layar tidak tepat, maka dapat membuat si burung
terbang menabrak pipa dan pada akhirnya harus mengulang permainan ini
dari awal.
Nguyen
beralasan bahwa dia menciptakan permainan ini untuk kegiatan
bersantai para pemainnya.
2.1.1
Sejarah Munculnya Flappy Bird
Asal-usul Flappy Bird mulai terlihat pada tanggal 6
November 2012 ketika Nguyen membagikan gambar di Twitter tentang
permainan yang sedang ia kerjakan. Pada gambar itu tampak karakter
burung di sebelah kiri gambar yang menjadi cikal-bakal karakter utama
Flappy Bird. Namun, pada saat itu Nguyen tidak menyebut judul
permainan yang sedang dikerjakan. Kemudian pada 29 April 2013, Nguyen
kembali membagikan gambar dari sebuah permainan yang dibuatnya dengan
judul Flap Flap untuk Apple iOS.
Flappy Bird mulanya bernama Flap Flap yang mengadopsi
gaya visual permainan Nintendo. Nguyen mengaku menyelesaikan
permainan ini hanya dalam waktu dua hari. Sebulan berlalu, ternyata
nama aplikasi Flap Flap sudah ada di toko aplikasi Apple, App Store.
Nguyen mengganti nama permainan itu menjadi Flappy Bird pada tanggal
24 Mei 2013 di bawah bendera .Gears Studio (dotGears Studio). Gears
merupakan studio pengembang permainan kecil dan independen di Vietnam
milik Nguyen sendiri. Pada saat itu juga ia menulis status di Twitter
tentang skor tertinggi yang diraihnya pada Flappy Bird yaitu 44,
sambil memberi tautan untuk mengunduh aplikasi tersebut.
Dalam rentang waktu 25 Mei hingga 31 Oktober 2013,
Flappy Bird hanya mendapat 13 ulasan dari pemain yang kebanyakan
ulasan ini ditulis seadanya. Pendek kata, pemain tidak meluangkan
waktu besar untuk menulis ulasan Flappy Bird dengan sepenuh hati.
Pada masa tersebut, Nguyen terlihat tidak aktif di Twitter. Kemudian
Nguyen memperbarui Flappy Bird pada September 2013. Namun, permainan
ini masih mengalami beberapa bug karena masih tergolong biasa-biasa
saja dalam waktu enam pekan. Tetapi berlanjut kemudian menurut data
analisis aplikasi App Annie, Flappy Bird masuk urutan ke-1.469 dari
kategori aplikasi "Keluarga" pada 29 Oktober 2013, yang
berarti itu adalah permianan keluarga paling populer di App Store di
urutan ke-1.469 untuk kawasan Amerika Serikat.
2.1.2
Permainan Flappy Bird
Karakter utama permainan dengan nuansa grafis 8-bit ini
adalah seekor burung. Cara memainkan Flappy Bird cukup dengan
mengetuk jari ke layar untuk membuat si burung terbang. Bukan hanya
sembarang terbang saja, namun tantangannya di sini adalah menjaga
agar burung tersebut tidak menabrak pipa-pipa hijau dengan cara
terbang melalui celah-celahnya. Pemain akan mendapat skor 1 (satu)
jika berhasil melewati satu pipa. Jika waktu ketika mengetuk layar
tidak tepat, maka dapat membuat si burung terbang menabrak pipa dan
pada akhirnya harus mengulang permainan ini dari awal.
2.2 Teknologi Game
Teknologi
game terdiri dari 2 kata, yaitu teknologi dan game. Pertama
pengertian dari teknologi. Kata teknologi sebenarnya berasal dari
Bahasa Perancis yaitu La Teknique yang dapat diartikan dengan
semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu
secara rasional. Dalam hal ini yang dimasukkan dengtan sesuatu
tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu
secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian
pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara
berulang.
Teknologi
dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda
atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan
menggampangkan realisasi hidupnya didalam dunia. Hal mana juga
memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni menusia.
Dari sini muncul istilah teknologi yang berarti ilmu yang
mempelajari tentang techne manusia. Teknologi sebenarnya lebih dari
sekedar penciptaan barang, benda atau alat lain. Teknologi bahkan
telah menjadi suatu sisyem atau struktur dalam eksistensi manusia di
dalam dunia. Teknologi juga membentuk dan menciptakan suatu komunitas
manusia yang lain. Teknologi juga penerapan keilmuan yang mempelajari
dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan
teknik tertentu dalam suatu bidang.
Kedua adalah
pengertian dari Game. Game adalah sesuatu yang sangat digemari oleh
anak-anak hingga orang dewasa. Game berarti hiburan. Permainan game
juga merujuk pada pengertian sebagai kelincahan intelektual
(intellectual playability). Sementara kata game bisa diartikan
sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang
ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual, pada tingkat
tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk
dimainkan secara maksimal.
Saat ini
perkembangan games di komputer sangat cepat. Para pengelola industri
game berlomba-lomba untuk menciptakan game yang lebih nyata dan
menarik untuk para pemainnya. Hal inilah yang membuat perkembangan
games di komputer sangat cepat. Sehingga games bukan hanya sekedar
permainan untuk mengisi waktu luang atau sekedar hobi. Melainkan
sebuah cara untuk meningkatkan kreatifitas dan tingkat intelektual
para penggunanya.
Teknologi
game atau Game teknologi merupakan sebuah sistem atau perangkat
keras(hardware) yang digunakan untuk mendukung kinerja dari game agar
game tersebut dapat dimainkan dengan maksimal. Seiring dengan
perkembangan teknologi yang pesat, game sekarang sudah berpenampilan
3 dimensi, bahkan sudah bisa menyerupai bentuk asli dari suatu objek.
2.3 Pengenalan Arduino
2.3.1 Sejarah Singkat
Semuanya
berawal dari sebuah thesis yang dibuat oleh Hernando Barragan, di
institute Ivrea, Italia pada tahun 2005, dikembangkan oleh Massimo
Banzi dan David Cuartielles dan diberi nama Arduin of Ivrea. Lalu
diganti nama menjadi Arduino yang dalam bahasa Italia berarti teman
yang berani. Tujuan
awal dibuat Arduino adalah untuk membuat perangkat mudah dan murah,
dari perangkat yang ada saat itu. Dan perangkat tersebut ditujukan
untuk para siswa yang akan membuat perangkat desain dan interaksi.
Saat
ini tim pengembangnya adalah Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom
Igoe, Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti. Mereka
mengupayakan 4 hal dalam Arduino ini, yaitu:
- Harga terjangkau
- Dapat dijalankan diberbagai sistem operasi, Windows, Linux, Max, dan sebagainya.
- Sederhana, dengan bahasa pemograman yang mudah bisa dipelajari orang awam, bukan untuk orang teknik saja.
- Open Source, hardware maupun software.
Sifat
Arduino yang Open Source, membuat Arduino berkembang sangat cepat.
Dan banyak lahir perangkat-perangkat sejenis Arduino. Seperti
DFRDuino atau Freeduino, dan kalau yang lokal ada namanya CipaDuino
yang dibuat oleh SKIR70, terus ada MurmerDuino yang dibuat oleh Robot
Unyil, ada lagi AViShaDuino yang salah satu pembuatnya adalah Admin
Kelas Robot.
Sampai
saat ini pihak resmi, sudah membuat berbagai jenis-jenis Arduino.
Mulai dari yang paling mudah dicari dan paling banyak digunakan,
yaitu Arduino Uno. Hingga Arduino yang sudah menggunakan ARM Cortex,
beebentuk Mini PC. Dan sudah ada ratusan ribu Arduino yang digunakan
di gunakan di dunia pada tahun 2011. Dan untuk hari ini, yang bisa
kamu hitung sendiri ya. Dan Arduino juga sudah banyak dipaka oleh
perusahaan besar. Contohnya Google menggunakan Arduino untuk
Accessory Development Kit, NASA memakai Arduino untuk prototypin, ada
lagi Large Hadron Colider memakai Arduino dalam beberapa hal untuk
pengumpulan data. Dan banyak yang bertanya juga Arduino ini
menggunakan bahasa pemograman apa? Arduino sebenarnya menggunakan
bahas C, yang sudah disederhanakan. Sehingga orang awam pun bisa
menjadi seniman digital, bisa mempelajari Arduino dengan mudahnya.
2.3.2
Pengertian Arduino
Arduino
adalah pengendali mikro
single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring
platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam
berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan
softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino
sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal
robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi
tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang
mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang
dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi
bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka
(libraries) Arduino.
Kelebihan
Arduino
- Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
- Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
- Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
- Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dan lain-lain.
2.3.3
Konsep Arduino
Otak
utama dari arduino ini adalah mikrokontroler yang ditanam pada setiap
serinya, setiap seri arduino menggunakan mikrokontroler yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan, misal untuk arduino uno biasanya
mikrokontroler yang dipakai adalah ATMega 328 dan bahasa pemrograman
yang dipakai untuk memprogram arduino adalah C
Gambaran
utama cara kerja dari arduino adalah sebagai berikut
Input->Proses->Output
ya memang seperti inilah gambaran semua sistem komputer yang menjadi
pembeda satu sistem dengan sistem lainnya adalah detail dari setiap
tahapan input dilanjutkan dengan proses dan hasil yang dikeluarkan.
Sumber
input pada arduino adalah dari PIN yang tersedia pada board arduino.
Misal arduino dihubungkan dengan sensor jarak (sensor PING) dan
buzzer. Sensor ping dihubungkan dengan pin digital i/o 4 dan buzzer
dihubungkan dengan pin i/0 7. Anggaplah jika sensor ping menghasilkan
jarak 100 cm ke atas maka buzzer akan berbunyi, jadi algoritmanya
adalah sebagai berikut:
Jadi
proses yang terjadi pada mikrokontroler hanyalah proses situasi if
then else. Inputnya diambil dari pin 4 dan outputnya akan disalurkan
ke pin 7. Cukup sederhana kan cara kerjanya, intinya adalah mengambil
data input dari pin yang diatur untuk menerima data dan data input
yang diterima dikirim ke mikrokontroler untuk diproses sesuai
kebutuhan dan hasil prosesnya disalurkan kembali ke pin outputnya.
2.3.4
Jenis-Jenis Arduino
ARDUINO
USB
Menggunakan
USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:
- Arduino Uno
- Arduino Duemilanove
- Arduino Diecimila
- Arduino NG Rev. C
- Arduino NG (Nuova Generazione)
- Arduino Extreme dan Arduino Extreme v2
- Arduino USB dan Arduino USB v2.0
ARDUINO
SERIAL
Menggunakan
RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.
Contoh:
Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0
ARDUINO
MEGA
Papan
Arduino mirip dengan arduino uno dengan spesifikasi yang lebih
tinggi, dilengkapi tambahan pin digital, pin analog, port serial dan
sebagainya. Contoh:
- Arduino Mega
- Arduino Mega 2560
ARDUINO
FIO
Ditujukan
untuk penggunaan nirkabel.
ARDUINO
LILYPAD
Papan
dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00, LilyPad
Arduino 01, LilyPad Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino
04.
ARDUINO
BT
Mengandung
modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.
ARDUINO
NANO & ARDUINO MINI
Papan
berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh:
- Arduino Nano 3.0, Arduino Nano 2.x
- Arduino Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02
Dari
semua jenis arduino yang ada, arduino yang paling sering dan paling
mudah digunakan adalah arduino uno R3.
- Arduino Uno, jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali referensi yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
- Arduino Esplora. Rekomendasi bagi kamu yang mau membuat gadget sepeti Smartphone, karena sudah dilengkapi dengan Joystick, button, dan sebagainya. Kamu hanya perlu tambahkan LCD, untuk lebih mempercantik Esplora.
ARDUINO
UNO
Arduino
adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino
memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB,
jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support
mikrokontroller;
dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.
Apakah
arduino? Arduino adalah merupakan sebuah board minimum system
mikrokontroler yang bersifat open source. Didalam rangkaian board
arduino terdapat mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang merupakan
produk dari Atmel. Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding
board mikrokontroler yang lain selain bersifat open source, arduino
juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C.
Selain itu dalam board arduino sendiri sudah terdapat loader yang
berupa USB sehingga memudahkan kita ketika kita memprogram
mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board
mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader
terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram
mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika
memprogram, bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.
Arduino
menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14
pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga
difungsikan sebagai output digital jika diperlukan output digital
tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog
menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam
board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk
menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada
keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain
pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16. Sifat
open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri
untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open
source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu
merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada
dipasaran.
Bahasa
pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan
syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam
mempelajari dan mendalami mikrokontroller
2.3.5
Hubungan Arduino dengan Pembuatan Game
Seiring
mengikuti perkembangan berbagai permainan yang telah ditemukan,
terdapat 1 permainan yang bernama Flappy Bit yang dibuat oleh Dan200
dengan menggunakan Arduino. Prinsip dari permainan ini sama seperti
Flappy Bird hanya dibedakan di nama permainannya saja. Permainan ini
dijadikan sarana bagi Dan200 untuk belajar perangkat keras seperti
menggunakan resistor pembatas arus, 8x8 LED matriks, satu buah tombol
dan membuat program di Arduino.
2.3.6 Tutorial Bahasa Pemrograman Arduino
Arduino
menggunakan pemrograman dengan bahasa C. Berikut ini adalah
sedikit penjelasan yang ditujukan kepada anda yang hanya mempunyai
sedikit pengalaman pemrograman dan membutuhkan penjelasan singkat
mengenai karakter bahasa C dan software Arduino. Untuk penjelasan
yang lebih mendalam, web Arduino.cc
adalah
sumber yang lengkap.
Struktur
Setiap
program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah
fungsi yang harus ada.
• void
setup( ) { } o
Semua
kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika
program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
• void
loop( ) { } o
Fungsi
ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void
setup)
selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan
lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power)
dilepaskan.
Syntax
Berikut
ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan.
- /(komentar satu baris) Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.
- /* */(komentar banyak baris) Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
- { }(kurung kurawal) Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).
- ;(titik koma) Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).
Variabel
Sebuah
program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi
untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang
digunakan untuk memindahkannya.
1. int
(integer)
- Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.
2. long
(long)
- Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan 2,147,483,647.
3. boolean
(boolean)
- Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari RAM.
4. float
(float)
- Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32 bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.
5. char
(character)
- Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ = 65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
Operator Matematika
Operator yang
digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti matematika yang
sederhana).
- = o Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10 * 2, x sekarang sama dengan 20).
- % o Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).
- + o Penjumlahan
- - o Pengurangan
- * o Perkalian
- / o Pembagian
Operator Pembanding
Digunakan
untuk membandingkan nilai logika.
- == o Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12 adalah TRUE (benar))
- != o Tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12 adalah FALSE (salah))
- < o Lebih kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar))
- > o Lebih besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12 adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah))
Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada
pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut ini adalah
elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain dan bisa dicari di
internet).
1. if..else,
dengan format seperti berikut ini:
if
(kondisi) { }
else
if (kondisi) { }
else
{ }
Dengan
struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di
dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE)
maka akan diperiksa apakah kondisi pada else
if dan
jika kondisinya FALSE maka kode pada else
yang
akan dijalankan.
2.
for,
dengan format seperti berikut ini:
for
(int i = 0; i < #pengulangan; i++) { }
Digunakan
bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung kurawal
beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang
diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++
atau
ke bawah dengan i–.
Digital
1.
pinMode(pin, mode)
Digunakan
untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin
adalah
nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah
14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT
atau
OUTPUT.
2.
digitalWrite(pin, value)
Ketika
sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT,
pin tersebut dapat dijadikan HIGH
(ditarik
menjadi 5 volts) atau LOW
(diturunkan
menjadi ground).
3.
digitalRead(pin)
Ketika
sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode
ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH
(ditarik
menjadi 5 volts) atau LOW
(diturunkan
menjadi ground).
Analog
Arduino
adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi di
dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk
menghadapi hal yang bukan digital.
1.
analogWrite(pin, value)
Beberapa
pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu pin 3,
5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau
mati (off)
dengan sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya
keluaran analog. Value
(nilai)
pada format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V)
dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).
2.
analogRead(pin)
Ketika
pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran
voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan
1024 (untuk 5 volts).
2.3.7 Komponen pada papan arduino
Komponen
utama di dalam papan Arduino adalah sebuahmicrocontroller 8 bit
dengan merk ATmegayang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation.
Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda
tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino
Uno
menggunakan
Atmega328
sedangkan
ArduinoMega
2560
yang
lebih canggih menggunakan ATmega2560.Untuk memberikan gambaran
mengenai apa saja yang terdapat di dalam sebuah microcontroller, pada
gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari
microcontrollerATmega328 (dipakai
pada Arduino Uno).
Blok-blok
di atas dijelaskan sebagai berikut:
- Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.
- 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh variable-variabel di dalam program.
- 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpan bootloader.
- Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program di dalam RAM akan dieksekusi.
- 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino (red: namun bisa diakses/diprogram oleh pemakai dan digunakan sesuai kebutuhan).
- Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk menjalankan setiap instruksi dari program.
- Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.
Setelah
mengenal bagian-bagian utama dari microcontroller ATmega sebagai
komponen utama,selanjutnya kita akan mengenal bagian-bagian dari
papan Arduino itu sendiri.
Dengan
mengambil contoh sebuah papan Arduino tipe USB, bagian-bagiannya
dapat dijelaskan sebagai berikut:
- 14 pin input/output digital (0-13) Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program.Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
- USB berfungsi untukMemuat program dari komputer ke dalam papan Komunikasi serial antara papan dan computer Memberi daya listrik kepada papan.
- Sambungan SV1 Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.
- Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator)Jika microcontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).
- Tombol Reset S1 Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan microcontroller.
- In-Circuit Serial Programming (ICSP) Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.
- IC 1-Microcontroller Atmega Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.
- X1-sumber daya eksternal Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.
- 6 pin input analog (0-5) Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
CATATAN: Untuk selanjutnya pembahasan pada seri artikel ini akan digunakan papan Arduino yang berbasiskan USB dan papan yang akan dijadikan contoh adalah Arduino Uno.
Tanpa
melakukan konfigurasi apapun, begitu sebuah papan Arduino dikeluarkan
dari kotak pembungkusnya ia dapat langsung disambungkan ke sebuah
komputer melalui kabel USB. Selain berfungsi sebagai penghubung untuk
pertukaran data, kabel USB ini juga akan mengalirkan arus DC 5 Volt
kepada papan Arduino sehingga praktis tidak diperlukan sumber daya
dari luar. Saat mendapat suplai daya, lampu LED indikator daya pada
papan Arduino akan menyala menandakan bahwa ia siap bekerja.
Pada
papan Arduino Uno terdapat sebuah LED kecil yang terhubung ke pin
digital no 13. LED ini dapat digunakan sebagai output saat seorang
pengguna membuat sebuah program dan ia membutuhkan sebuah penanda
dari jalannya program tersebut. Ini adalah cara yang praktis saat
pengguna melakukan uji coba. Umumnya microcontroller pada papan
Arduino telah memuat sebuah program kecil yang akan menyalakan LED
tersebut berkedip-kedip dalam jeda satu detik. Jadi sangat mudah
untuk menguji apakah sebuah papanArduino baru dalam kondisi baik atau
tidak, cukup sambungkan papan itu dengan sebuah komputer dan
perhatikan apakah LED indikator daya menyala konstan dan LED dengan
pin-13 itu menyala berkedip-kedip.
CATATAN:
Setelah mengeluarkan papan Arduino dari kotaknya, harap berhati-hati
dengan listrik statis dan hubungan singkat karena bagian bawah papan
Arduino tidak ditutup dengan lapisan pelindung. Dianjurkan untuk
tidak menyentuh bagian bawah atau kaki-kaki komponennya dengan tangan
untuk menghindari bahaya listrik statis dari tubuh Anda. Hati-hati
juga meletakkan papan Arduino pada meja. Pastikan tidak ada logam
atau cairan yang bisa mengakibatkan hubungan pendek yang bisa merusak
komponen. Usahakan meletakkan papan Arduino pada alas berbahan
plastik yang aman.
2.3.8
Konfigurasi PIN arduino
keterangan
gambar :
- USB Connector : Untuk menguhubungkan Arduino dengan komputer,
- melakukan komunikasi serial seperti mengirimkan dan menerima data sensor
- melalui serial terminal pada Arduino IDE.
- Power Jack: Tegangan input untuk menghidupkan Arduino
- IC ATMEGA328p: IC Microcontroler keluaran ATMEL dengan boothloader
- Arduino UNO.
- I/O Digital : Header yang dipergunakan untuk inpit dan output digital,
- pada pin 3,5,6,9,10,11 memiliki tanda (~) menunjukan bahwa pin tersebut
- selain memiliki fasilitas I/O Digital juga memiliki PWM (Pulse Width Modulation)
- dengan rentang nilai output sebesar 8 bit atau setara dengan nilai antara 0-255.
- Input Analog : digunakan untuk input data sensor, potensiometer dan perangkat
- analog input lainya.
- Power : digunakan untuk mengambil power 5V, 3.3V, GND.
Pin
Arduino lebih lengkap :
2.3.9
Input Output dan Digital arduino
Pada
Arduino uno terdapat pin untuk mengakses atau menerima data yang
berupa input output analog dan input output digital. Penjelasan untuk
keduanya yaitu :
A. Input Analog
Sinyal
analog menjelaskan variabel fisik yang bervariasi terus menerus yang
berhubungan dengan variabel lain. Contoh dari sinyal analog
yaitu intensitas cahaya LED yang dimana arus yang
didalamnya juga meningkat, arus melalui resistor seperti yang kita
memvariasikan tegangan, atau suhu di kamar yang berjalan sering
dengan berjalannya waktu.
Sinyal
analog dapat mengambil nilai-nilai yang tak terbatas. Sayangnya
mikrokontroler tidak dapat mewakili jumlah yang tak terbatas nilainya
itu. Jadi yang harus dilakukan ketika ada sinyal analog dengan cara
sampling dengan cara mengubah sinyal analog tersebut menjadi sinyal
digital melalui pin khusus yaitu pin Analog ke Digital Konversi
(ADC). Ini pada dasarnya berarti bahwa memilih nilai-nilai tertentu
di suatu daerah dan kemudian kita menggunakan serangkaian bit untuk
mewakili nilai-nilai tersebut saja.
Pin
analog (ADC) tersebut berfungsi sebagai mengubah sinyal analog
yang masuk menjadi nilai digital sehingga mudah diolah dan dapat
diukur. Pin analog dapat mengenali sinyal pada rentang nilai voltase
tersebut (normal 0 – 5 Vdc) yang dibandingkan dengan nilai tegangan
refrensinya. Hal ini sangat berguna ketika kita hendak mengukur nilai
dari suatu sensor yang terpasang serta menggunakan nilai masukan
tersebut untuk keperluan lain.
Fungsi
yang kita gunakan untuk membaca nilai analog pada Arduino
adalah
analogRead([nomorPin])
.B. Output Analog
Pada
output analog Arduino tidak dapat dihasilkan secara langsung, tetapi
harus melewati proses pengubahan output dari digital menjadi analog
yang memerlukan fungsi komponen Digital to Analog Converter.
Sayangnya pada Arduino fungsi tersebut tidak ada, sehingga memerlukan
modul eksternal (modul DAC) sebagai konverter sinyalnya.
Tetapi
disisi lain, output analog pada Arduino kebanyakan memiliki fitur PWM
(Pulse Width Modulation). Contoh kasus apabila arduino yang
dihubungkan dengan LED ingin mengendalikan intensitas cahaya LED
fitur ini dapat digunakan. Analog output pada Arduino
mengirimkan sinyal analog dengan intensitas yang ditentukan sesuai
kebutuhan. PWM memanipulasi keluaran digital sedemikian rupa
sehingga menghasilkan sinyal analog. Arduino mengeset
output digital ke HIGH dan LOW bergantian dengan rentang waktu
tertentu untuk setiap nilai keluarannya. Durasi waktu untuk
nilai HIGH disebutpulse width atau panjang pulsa. Variasi
nilai output analog didapatkan dari perubahan panjang pulsa yang
diberikan pada satu periode waktu dan dilakukan berulang-ulang.
Selain
itu pada Arduino uno juga terdapat pin untuk mengakses atau
menerima data yang berupa input output digital. Penjelasan yaitu :
a. Input Digital
Pin
pada Arduino, baik pin digital maupun pin analog, dapat digunakan
sebagaipin I/O
(input Output) digital.
Digital berarti sinyal yang akan dikirimkan/diterima berupa nilai 1
atau 0, kondisi on atau off, kondisi HIGH atau LOW,
ataupun ada atau tidak ada sinyal. Berbeda dengan sinyal analog
yang nilainya bersifat kontinyu, yakni nilai antara 0 dan 1 bernilai
dipertimbangkan. Pin digital berarti pin dapat menerima/mengirim
sinyal digital. Contoh dari input digital yaitu penggunaan sensor PIR
dimana output dari sensor tersebut berupa nilai 1 jika terdeteksi
adanya benda bergerak dan nilai 0 jika tidak terdeteksi adanya benda.
b. Output Digital
Pada
output digital sebenarnya hampir sama dengan input digital
dikarenakan pada dasarnya sama, hal yang dikirimkan yaitu nilai 1
atau nilai 0. Yang membedakan hanya pada penggunaan fungsi pada saat
pemogramannya, kapan saat diset sebagai input maupun output. Format
dasar pemograman untuk deklarasi >> pinMode ([pin yang
digunakan], [INPUT or OUTPUT]};
2.4
Mikrokontroler
Mikrokontroler
adalah sebuah sistem kompuer fungsional dalam sebuah chip. Di
dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,
memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan
kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa
ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler
sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri
Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa
melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen,
artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal
sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis
data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem
pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda.
Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk
mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan
efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali
kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak
memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini. Mikrokonktroler
digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis,
seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor,
peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi
ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain
menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang
terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk
berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan
mikrokontroler ini maka :
• Sistem
elektronik akan menjadi lebih ringkas
• Rancang
bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
• Pencarian
gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.
Agar
sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut
memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem
minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem
clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah
menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal
pun mikrokontroler sudah beroperasi. Yang dimaksud dengan sistem
minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat
digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler
tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah
sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama.
2.4.1
Sejarah Mikrokontroler
Dengan
kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa
ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler
sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri
Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa
melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen,
artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal
sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis
data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem
pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda.
Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk
mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan
efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali
kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak
memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler
digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis,
seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor,
peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi
ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain
menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang
terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk
berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan
mikrokontroler ini maka :
- Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
- Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
- Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Namun
demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC
TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi
kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan
keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini
atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah
mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan,
misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke
analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya
menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.
Agar
sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut
memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem
minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem
clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah
menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal
pun mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk
merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan
perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:
- Sistem minimal mikrokontroler
- Software pemrograman dan kompiler, serta downloader
Yang
dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler
yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah
IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada
dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip
yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :
- Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri
- Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal
- Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU
- Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya
Pada
mikrokontroler jenis2 tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3
sudah tersedia didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang
sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz,2MHz,4MHz,8MHz),
sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian tambahan, namun
bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin
komunikasi dengan PC atau handphone), maka pengguna harus menggunakan
rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut,
biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan
komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.
Mikrokontroler
pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000
pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama.
Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer
dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun
1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer
dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan
mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak
sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit,
sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat
tipis. Masing2 vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi
fasilitas2 yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah
sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.
Saat
ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah
mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan
oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan
mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari
mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki
fitur yang berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna
(pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan
sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh
yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun
menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital dan
sebagainya.
Kelebihan
utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O
pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat
ringkas. Mikrokontroler MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4
KB Flash PEROM (Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat
dihapus dan ditulisi sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini
diproduksi dengan menggunakan teknologi high density non-volatile
memory. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan memori program
untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau
dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional.
Kombinasi CPU 8 bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan
mikrokontroler MCS51 menjadi microcomputer handal yang fleksibel.
Bentuk
Fisik Mikrokontroler Keluarga MCS51 40 Pin
Arsitektur
perangkat keras mikrokontroler MCS51 mempunyai 40 kaki, 32 kaki
digunakan untuk keperluan 4 buah port pararel. 1 port terdiri dari 8
kaki yang dapat di hubungkan untuk interfacing ke pararel device,
seperti ADC, sensor dan sebagainya, atau dapat juga digunakan secara
sendiri setiap bitnya untuk interfacing single bit septerti switch,
LED, dll.
Karakteristik
lainya dari mikrokontroler MCS51 sebagai berikut :
- Low-power
- 32 jalur masukan/keluaran yang dapat diprogram
- Dua timer counter 16 bit
- RAM 128 byte
- Lima interrupt
Tidak
seperti sistem komputer, yang mampu menanganiberbagai macam program
aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angkadan lain sebagainya),
mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu
saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya
terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna
disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin
antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil.
Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang
besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM
atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM
digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk
register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang
bersangkutan.
Kelebihan Sistem Dengan Mikrokontroler
- Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
- Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
- Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
- Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
- Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.
2.4.2
Mengakses Mikrokontroler
Agar
sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut
memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem
minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem
clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah
menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal
pun mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk
merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan
perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:
- Sistem minimal mikrokontroler.
- Software pemrograman dan kompiler, serta downloader.
Yang
dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler
yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah
IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada
dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip
yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :
- Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.
- Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.
- Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
- Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya.
Sistem
Polling dan InterupsiPolling sebenarnya bukan suatu fitur , ini
adalah sesuatau yang harus dilakukan jika mikrokontroler yang dipilih
tidak memiliki interupsi. Polling adalah teknik perangkat lunak
dimana kontroler secara terus menerus menanyakan suatu perangkat jika
membutuhkan servis.Perangkat membuat suatu tanda ketika data siap
untuk ditransfer ke kontroler, dimana kontroler akan melihat pool
berikutnya. Beberapa perangkat dapat dipolled dengan sukses, dengan
kontroler yang meloncat kepada rutin program yang lain, tergantung
pada flag mana yang telah diset.
Dasar
dari polling adalah setiap fungsi memakai tipe round-robin untuk
menanyakan ketika mereka dalam keadaan yang membutuhkan sebuah
servis, kita dapat membuat mereka (prosedure/fungsi) memanggil fungsi
mereka sendiri ketika prosedure tersebut membutuhkan penanganan lain.
Ini disebut dengan “interupt”, ketika perangkat menginterupsi
eksekusi program utama. Prosesor lalu akan mengambil waktu untuk
keluar dari eksekusi program normal untuk menguji source interrupt
dan mengambil aksi tertentu. Setelah itu, eksekusi program normal
dilanjutkan. Sebuah servis interrupt dengan kata lain seperti sebuah
sub-rutin, untuk melakukan perintah lain yang sebelumnya tidak
dijalankan sehingga dapat diantisipasi oleh prosesor untuk
menyesuaikan sebagian waktu, untuk mengeksekusi perintah baru dan
menghentikan program utama yang kemudian dijalankan kembali jika
tidak ada pemanggilan prosedur lain pada badan program.
Pemakaian
prioritas interupsi di atas memiliki beberapa peraturan yang
tercantum dibawah ini:
- Tidak ada interupsi yang menginterupsi interupsi prioritas tinggi.
- Interupsi prioritas tinggi boleh menginterupsi interupsi prioritas rendah.
- Interupsi prioritas rendah boleh terjadi jika tidak ada interupsi lain yang sedang dijalankan.
- Jika dua interupsi terjadi pada waktu bersamaan, interupsi yang memiliki prioritas lebih tinggi akan dikerjakan terlebih dahulu. Jika keduanya memiliki prioritas sama, maka interupsi yang berada pada urutan polling akan dikerjakan terlebih dahulu.
Mikrokontroler
ATMEL secara otomatis akan menguji apakah sebuah interupsi bias
terjadi setelah setiap instruksi dikerjakan. Pengecekan ini mengikuti
suatu alur yang disebut dengan Polling Sequence dengan urutan:
- Interupsi Eksternal 0
- Interupsi Timer 0
- Interupsi Eksternal 1
- Interupsi Timer 1
- Interupsi serial
Ini
berarti jika sebuah interupsi serial terjadi pada waktu bersamaan
dengan interupsi eksternal 0, maka interupsi eksternal 0 akan
dikerjakan terlebih dahulu dan interupsi serial baru akan dikerjakan
setelah pengerjaan rutin interupsi eksternal 0 selesai dilakukan.
2.4.3
Fitur AVR ATMega328
ATMega328
adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur
RISC (Reduce
Instruction Set Computer)
yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada
arsitektur CISC (Completed
Instruction Set Computer).
Mikrokontroller
ini memiliki beberapa fitur antara lain :
130
macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus
clock.
32
x 8-bit register serba guna.
Kecepatan
mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
32
KB Flash
memory dan
pada arduino memiliki bootloader
yang
menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
Memiliki
EEPROM
(Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory)
sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena
EEPROM
tetap
dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
Memiliki
SRAM
(Static
Random Access Memory)
sebesar 2KB.
Memiliki
pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM
(Pulse
Width Modulation)
output.
Master
/ Slave SPI
Serial interface.
Mikrokontroller
ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk
kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja
dan parallelism.
Instruksi
– instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur
tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi
berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang
memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap
satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk
mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat
dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat
digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode
pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang memori
data.
Ketiga
register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26
dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z (
gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format
16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit
atau 32-bit. Selain
register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan
dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register
ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register
control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan
fungsi I/O lainnya. Register – register ini menempati memori pada
alamat 0x20h – 0x5Fh.
Berikut
ini adalah tampilan architecture ATmega 328 :
2.4.4
Komponen Mikrokontroler
Gambar
dibawah ini menunjukkan komponen-komponen dari suatu mikrokontroler
yang mempunyai fasilitas lengkap beserta peranti eksternal yang
biasanya dihubungkan ke/dari mikrokontroler. Tidak semua
mikrokontroler mempunyai semua komponen tersebut, misalnya konverter
A/D dan D/A hanya terdapat pada beberapa jenis mikrokontroler
tertentu.
CPU
(Central Processing Unit) pada mikrokontroler berupa mikroprosesor
yang berfungsi sebagai otak dari mikrokontroler. Mikroprocessor
adalah peranti yang berfungsi untuk memproses data, yaitu berupa
fungsi logika dan aritmatika.
Dalam
suatu mikrokontroler biasanya terdapat tiga buah memori, yaitu RAM,
ROM dan EEPROM. RAM dan ROM hampir selalu ada pada setiap
mikrokontroler, sedangkan EEPROM hanya terdapat pada beberapa jenis
mikrokontroler tertentu. RAM digunakan sebagai penyimpan data
sementara yang berupa register-register. Register adalah tempat
penyimpanan data yang berkaitan dengan banyak hal, misalnya variabel
dalam program, keadaan input/output, serta pengaturan timer/counter
dan komunikasi serial. Telah disebutkan sebelumnya data pada RAM akan
hilang saat catu daya dicabut.
ROM
digunakan sebagai tempat penyimpanan program. ROM yang banyak dipakai
pada mikrokontroler saat ini adalah flash PEROM (Programmable
Erasable ROM), yang mirip seperti memori pada flash disk, namun
bedanya adalah flash PEROM hanya dapat dihapus dan ditulis secara
sekaligus. EEPROM biasanya digunakan untuk menyimpan data yang tidak
boleh hilang meski catu daya dihapus. Meski fungsinya mirip EEPROM
biasanya lebih sedikit digunakan dibanding RAM karena kecepatan akses
EEPROM yang lebih lambat. Contoh penggunaannya adalah penyimpanan
data password. atau setting suatu sistem.
Timer/counter
adalah peranti untuk mencacah sinyal dari clock ataupun sinyal dari
suatu kejadian. Jika sinyal yang dicacah berasal dari clock maka
peranti ini berfungsi sebagai pewaktu, sedangkan jika berasal dari
clock maka peranti ini berfungsi sebagai pencacah. Pewaktu bisa
digunakan untuk bermacam-macam kegunaan, misalnya untuk menghasilkan
tundaan waktu dan untuk mengukur selang waktu suatu proses.
Peranti
antarmuka ke input/output pada mikrokontroler disebut sebagai port.
Pada satu port I/O digital terdiri beberapa pin, biasanya berjumlah 8
atau satu byte, dengan masing-masing pin dapat mentransfer satu bit
data biner (logika 0 dan 1) dari/ke mikrokontroler. Selain port I/O
digital, pada suatu mikrokontroler juga dapat berkomunikasi dengan
peranti lain menggunakan komunikasi serial. Terdapat berbagai standar
atau protokol untuk komunikasi serial seperti SPI (Serial Peripherial
Interface), I2C (Inter-Integrated Circuit), 1-wire, 2-wire, UART
(Universal Asynchronous Receiver Transmitter) dan USART (Universal
Synchronous- Asynchronous Receiver Transmitter).
2.5
Resistor
Resistor
adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan
karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik
dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari
suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω
(Omega). Tipe
resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga
di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk
gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar
resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna
tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA
(Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada
satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna.
Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa
membaca warna gelang resistor (barangkali).
Resistansi
dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi
berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang
toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga
dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama
agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung
mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah
bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca
nilai resistansinya. Jumlah gelang yang melingkar pada resistor
umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan
toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang
toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi
kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang
pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan,
dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.
Misalnya
resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang
berwarna emas adalah gelang toleransi. Dengan demikian urutan warna
gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang
kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke
empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi.
Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti
resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung
sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah
menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini
resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang
toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan
gelang kedua. Masih dari tabel-1 diketahui gelang kuning nilainya = 4
dan gelang violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua atau
kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang ketiga
adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktor
pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi
resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100
= 4.7K Ohm dan toleransinya adalah 5%. Spesifikasi lain yang perlu
diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar
resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan
dialiriarus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas
sebesar W=I2R
watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan
semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Umumnya
di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor
yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik
memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk
silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai
resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.
2.6 Kapasitor
Kondensator
atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator
memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday.
Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata
"kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun
1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan
alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding
komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa
Italia "condensatore", bahasa Perancis condensateur,
Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
2.6.1
Prinsip dasar dan spesifikasi elektriknya
Kapasitor
adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang
umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka
muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak
dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah
oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini
"tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
2.6.2
Kapasitansi
Kapasitansi
didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa
1 coulomb = 6.25 x 1018
elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor
akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1
volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan
rumus dapat ditulis :
Q
= CV …………….(1)
Q
= muatan elektron dalam C (coulombs)
C
= nilai kapasitansi dalam F (farads)
V
= besar tegangan dalam V (volt)
Dalam
praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui
luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal
dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat
ditulis sebagai berikut :
C
= (8.85 x 10-12)
(k A/t) ...(2)
Berikut
adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang
disederhanakan.
Untuk
rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar
sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6
F),
nF (10-9
F)
dan pF (10-12
F).
Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran
sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai 47nF,
atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100p.
2.7 Transistor
2.7 Transistor
Pengertian
Transistor adalah
komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda,
yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar).
Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung
(switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak
lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan
sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat
akurat dan sumber listriknya.
Transistor
sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan
dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut
dapat kita simpulkan, pengertian Transistor adalah pemindahan atau
peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor
pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John
Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada
tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe
P-N-P dan transistor N-P-N.
2.7.1
Cara Kerja Transistor
Hampir
sama dengan resistor yang
mempunyai tipe dasar modern. Tipe dasar modern terbagi menjadi 2,
yaitu Bipolar Junction Transistor atau biasa di singkat BJT dan
Field Effect Transistor atau FET. BJT dapat bekerja bedasarkan
arus inputnya, sedangkan FET bekerja berdasarkan tegangan
inputnya.
Dalam
dunia elektronika modern, transistor merupakan komponen yang sangat
penting terutama dalam rangkaian analog karena fungsinya sebagai
penguat. Rangkaian analog terdiri dari pengeras suara, sumber listrik
stabil dan penguat sinyal radio. Tidak hanya rangkaian analog, di
dalam rangkaian digital juga terdapat transistor yang digunakan
sebagai saklar dengan kecepatan tinggi. Beberapa transistor juga
dapat di rangkai sehingga berfungsi sebagai logic gate.
2.7.2
Jenis-jenis transistor
Transistor
mempunyai 3 jenis yaitu :
1. Uni
Junktion Transistor (UJT)
Uni
Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu
kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama
untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT
Kanal P.
2. Field
Effect Transistor (FET)
Beberapa
Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain
penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET
yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada
bagian-bagian yang memang memerlukan. Bentuk fisik FET ada berbagai
macam yang mirip dengan transistor.
Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
3. MOSFET
MOSFET (Metal
Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu
Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input
impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka
MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang benar-benar
memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada
receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang
rendah.
Dalam
pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu
diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik,
mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan jenis
solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti halnya pada FET,
terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.
2.7.3 Fungsi Transistor
Sangat berpengaruh besar di dalam kinerja rangkaian elektronika. Karena di dalam sirkuit elektronik, komponen transistor berfungsi sebagai jangkar rangkaian. Transistor adalah komponen semi konduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (B), Colector (C) dan Emitor (E). Dengan adanya 3 kaki elektroda tersebut, tegangan atau arus yang mengalir pada satu kaki akan mengatur arus yang lebih besar untuk melalui 2 terminal lainnya.
2.7.3 Fungsi Transistor
Sangat berpengaruh besar di dalam kinerja rangkaian elektronika. Karena di dalam sirkuit elektronik, komponen transistor berfungsi sebagai jangkar rangkaian. Transistor adalah komponen semi konduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (B), Colector (C) dan Emitor (E). Dengan adanya 3 kaki elektroda tersebut, tegangan atau arus yang mengalir pada satu kaki akan mengatur arus yang lebih besar untuk melalui 2 terminal lainnya.
- Sebagai penguat amplifier.
- Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
- Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
- Sebagai peratas arus.
- Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
- Menguatkan arus dalam rangkaian.
- Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.
Jika
dilihat dari susuan semi konduktor, Transistor dibedakan lagi menjadi
2 bagian, yaitu Transistor PNP dan Transistor NPN. Untuk dapat
membedakan kedua jenis tersebut, dapat kita lihat dari bentuk arah
panah yang terdapat pada kaki emitornya. Pada transistor PNP arah
panah akan mengarah ke dalam, sedangkan pada transistor NPN arah
panahnya akan mengarah ke luar. Saat ini transistor telah mengalami
banyak perkembangan, karena sekarang ini transistor sudah dapat kita
gunakan sebagai memory dan dapat memproses sebuah getaran listrik
dalam dunia prosesor komputer.
Dengan
berkembangnya fungsi
transistor,
bentuk dari transistor juga telah banyak mengalami perubahan. Salah
satunya telah berhasil diciptakan transistor dengan ukuran super
kecil yang hanya dalam ukuran nano mikron (transistor yang sudah
dikemas di dalam prosesor komputer). Karena bentuk jelajah tegangan
kerja dan frekuensi yang sangat besar dan lebar, tidak heran komponen
ini banyak digunakan didalam rangkaian elektornika. Contohnya adalah
transistor pada rangkaian analog yang digunakan sebagai amplifier,
switch, stabilitas tegangan dan lain sebagainya. Tidak hanya di
rangkaian analog, pada rangkaian digital juga terdapat transistor
yang berfungsi sebagai saklar karena memiliki kecepatan tinggi dan
dapat memproses data dengan sangat akurat.
2.8 IC (Integrated Circuit)
IC
atau integrated circuit adalah salah satu komponen elektronika
aktif yang merupakan gabungan dari ratusan bahkan ribuan komponen
elektronika seperti transistor, resistor, dioda, dan juga
kapasitor. Jadi dalam komponen ini tersimpan berbagai jenis
komponen tersebut dalam bentuk yang lebih compact.
Dalam
IC, komponen-komponen seperti transistor, resistor, dioda, dan juga
kapasitor tersebut diintegrasikan menjadi satu kesatuan rangkaian
dalam kemasan yang lebih kecil. Mayoritas IC dibuat dengan
menggunakan bahan semikonduktor berupa silicon. Dalam bahasa
Indonesia, komponen IC juga kerap disebut dengan nama sirkuit
terpadu.
Perlu
diketahui bahwa komponen IC sangat bermacam-macam dan memiliki fungsi
yang berbeda-beda satu sama lain. Bentuk IC pun juga sangat
bermacam-macam, mulai dari yang mirip transistor, single in line,
dual line, sampai dengan persegi seperti prosesor komputer. Selain
itu IC juga bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian lagi.
IC
dapat dibedakan menjadi 2, yakni IC monolitik dan juga IC hybrid. IC
monolitik adalah jenis IC yang berdiri sendiri mengatur satu blok
rangkaian tanpa bergabung dengan IC lainnya. Sedangkan IC hybrid
adalah jenis IC yang terdiri dari beberapa IC yang bergabung menjadi
satu dalam sebuah blok PCB.
2.8.1 Aplikasi dan Fungsi IC (Integrated Circuit)
Seperti
yang telah dikatakan tadi bahwa fungsi dari komponen IC sangatlah
bermacam-macam tergantung komponen penyusunnya. Namun jika dilihat
dari fungsinya, IC dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yakni IC
linier dan IC digital. Berikut adalah beberapa fungsi dari IC linier
dan IC digital.
Berdasarkan
Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan
menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari keduanya.
IC Linear
IC
Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada umumnya
berfungsi sebagai :
- Penguat Daya (Power Amplifier)
- Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
- Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
- Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
- Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
- Voltage Comparator
- Multiplier
- Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
- Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
IC Digital
IC
Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input
dan Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan
“Rendah” atau dalam kode binary dilambangkan dengan “1” dan
“0”.
IC
Digital pada umumnya berfungsi sebagai :
- Flip-flop
- Gerbang Logika (Logic Gates)
- Timer
- Counter
- Multiplexer
- Calculator
- Memory
- Clock
- Microprocessor (Mikroprosesor)
- Microcontroller
Hal
yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan Komponen
Elektronika Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic
Discharge (ESD). Jadi, diperlukan penanganan khusus untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada IC tersebut.
2.8.2 Kelebihan dan Keterbatasan IC (Integrated Circuit)
Integrated
Circuit (IC) atau Sirkuit Terpadu merupakan Komponen penting
dalam setiap Peralatan Elektronika. Hampir setiap peralatan
Elektronika menggunakannya. Pada Zaman sekarang, peralatan
Elektronika yang canggih seperti Handphone, Komputer,
Audio/Video Player, Televisi, Kamera Digital, Konsol Game dan Tablet
PC sudah tidak lepas dari penggunaan IC (Integrated Circuit)
sebagai Komponen Utamanya.
Meskipun
memiliki banyak kelebihan dan memegang peranan yang sangat penting
dalam perkembangan Teknologi dan industri Elektronika, Integrated
Circuit atau IC juga memiliki berbagai keterbatasan ataupun
kelemahan yang tentunya memerlukan Komponen Elektronika lainnya
sebagai pendukung agar Rangkaian yang dirancang tersebut memenuhi
kebutuhan dan fungsi yang diinginkan.
Sebagai
salah satu contohnya, Integrated Circuit (IC) merupakan komponen
Elektronika yang hanya dapat beroperasi di tegangan yang rendah
(misalnya 5V ataupun 12V). Oleh karena itu, jika sumber tegangannya
lebih tinggi daripada yang ditentukan, maka diperlukan Adaptor
ataupun rangkaian khusus untuk menurunkan tegangan dan arus
listriknya. Pada umumnya, kita dapat menemukan Adaptor sebagai
penurun tegangan pada Laptop ataupun Handphone, Power supply yang
mengkonversikan tegangan 220V agar dapat menyediakan sumber tegangan
5V untuk Motherboard dan Processor Komputer. Disamping itu, kita juga
dapat menemukan banyak komponen Elektronika pendukung lainnya
disekitar Komponen IC (Integrated Circuit) yang salah satu fungsinya
adalah untuk memberikan sumber tegangan dan arus yang cocok untuk
mengoperasikan IC.
Berikut
ini adalah beberapa Kelebihan dan keterbatasan Integrated Circuit
atau IC :
Keunggulan (Integrated Circuit)
- Lebih Ringan.
- Harga lebih murah karena dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak dan serentak dalam 1 (satu) wafer.
- Lebih handal karena tidak memerlukan hubungan solder dan interkoneksi yang sangat sedikit di dalam Internal komponen IC.
- Mengkonsumsi daya listrik yang lebih kecil, hal ini dikarenakan ukuran IC yang kecil sehingga pemakaian daya listrik pun lebih kecil.
- Lebih mudah diganti dan troubleshooting (perbaikan) jika terjadi kerusakan pada rangkaian Elektronika.
- Cocok untuk operasi sinyal rendah.
- Dapat melakukan fungsi yang lebih kompleks dan rumit.
Kelemahan (Integrated Circuit)
- Tidak dapat menghasilkan daya yang tinggi.
- Hanya dapat beroperasi di tegangan rendah.
- Memerlukan penanganan yang lebih hati-hati, IC tidak tahan terhadap penanganan yang kasar serta sangat sensitif dengan Electrostatic Discharge (ESD).
- Tidak tahan terhadap Suhu yang tinggi. Oleh karena itu, memerlukan ventilasi ataupun kipas dan Heatsink untuk membantu menurunkan suhu di sekitar IC.
- Tidak tahan terhadap tegangan tinggi yang berlebihan (Toleransi Tegangan sangat kecil dan terbatas) karena dapat merusak komponen internal IC. Untuk mengetahui Karakteristik ataupun tegangan IC yang cocok, diperlukan Datasheet dari Produsen IC dalam merancang (design) Rangkaian Elektronika.
- Memerlukan koneksi luar ke komponen Induktor dan Transformator (Trafo) untuk melakukan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan Induksi dan Elektromagnetik. Hal ini dikarenakan Teknologi IC saat ini belum memungkinkan untuk meng-integrasi-kan Induktor dan Transformator ke dalam Internal IC.
- Memerlukan koneksi luar ke komponen Kapasitor untuk nilai kapasitansi yang lebih dari 30pF.
2.8.3 Jenis-jenis IC (Integrated Circuit)
1.
Pengelompokan IC berdasarkan Jumlah Komponennya
Dibawah
ini adalah pengelompokan jenis-jenis IC berdasarkan jumlah
komponennya terutama pada jumlah Komponen Transistor yang terdapat
dalam satu kemasan IC.
Small-scale integration (SSI)
Small-scale
integration atau IC SSI adalah IC yang berskala kecil yaitu hanya
terdiri dari beberapa Transistor didalamnya.
Medium-scale integration (MSI)
Medium-scale
integration (MSI) ini terdiri dari ratusan Transistor dalam sebuah
kemasan IC. IC yang berskala Menengah ini dikembangkan pada tahun
1960-an dan lebih ekonomis jika dibanding dengan IC Small-scale
integration (SSI).
Large-scale integration (LSI)
Large-scale
integration atau LSI adalah IC yang terdiri dari ribuan Transistor
didalamnya. IC Mikroprosesor pertama yang dikembangkan untuk
Kalkulator dikembangkan pada tahun 1970-an memiliki kurang dari 4000
buah Transistor.
Very large-scale integration (VLSI)
Very
large-scale integration atau disingkat dengan IC VLSI adalah IC yang
terdiri dari puluhan ribu hingga ratusan ribu transistor didalam
kemasannya. IC yang berskala sangat besar ini dikembangkan mulai
tahun 1980-an.
Ultra large-scale integration (ULSI)
Ultra
large-scale integration (ULSI) adalah IC yang terdiri dari lebih dari
1 juta Transistor didalammnya.
2. Pengelompokan IC berdasarkan Teknik Pembuatannya
Berdasarkan
Teknik Pembuatannya atau cara Manufakturingnya, IC dapat dibagi
menjadi 3 macam yaitu IC Thin and Thick Film, IC Monolitik dan IC
Hybrid atau IC Multichip
IC Monolitik (Monolithic IC)
IC
Monolitik merupakan IC yang mengintegrasikan Komponen Pasif dan
Komponen Aktif pada satu chip tunggal Silikon sebagai bahan
semikonduktornya. Konsep Manufaktur IC Monolitik ini dapat
menghasilkan IC yang memiliki keandalan yang tinggi dengan biaya
produksi yang rendah. IC jenis ini banyak ditemui di rangkaian
Televisi, Amplifier, Regulator Tegangan dan Penerima AM/FM.
Thin and Thick Film IC
Thin
Film IC dan Thick Film IC relatif lebih besar dari IC Monolitik. Hal
ini dikarenakan hanya komponen pasif (resistor dan kapasitor) yang
dapat diintegrasikan pada wafer IC sedangkan komponen aktif seperti
Transistor dan Dioda tidak dapat diintegrasikan dan harus dihubungkan
secara terpisah yang membentuk rangkaian tersendiri di dalam kemasan
IC.
Thin
Film IC dan Thick Film IC memiliki karakteristik dan bentuk yang
hampir sama, perbedaannya hanya terletak pada proses pembentukan
komponen pasifnya. Thin Film IC menggunakan teknik penguapan atau
teknik katoda-sputtering sedangkan Thick Film IC menggunak teknik
Sablon.
IC Hybrid atau IC Multi-chip
Seperti
namanya, IC Hybrid atau IC Multi-chip ini terbuat dari sejumlah chip
yang dihubungkan menjadi satu sirkuit terintegrasi. IC jenis ini
biasanya digunakan dalam rangkaian Penguat (Amplifier) yang berdaya
tinggi mulai 5W hingga lebih dari 50W. Kinerja IC Hybrid ini lebih
baik dibanding dengan IC Monolitik.
3. Pengelompokan IC berdasarkan Kemasan (Package)
Berdasarkan
Kemasannya, IC dapat dibedakan menjadi :
- SIP (Single In-line Packages)
- DIP (Dual In-line Packages)
- SOP (Small Outline Packages)
- QFP (Quad Flat Packages)
- BGA (Ball Grid Arrays)
4. Pengelompokan IC berdasarkan Fungsi umumnya
1.
IC op-amp
Penguat
operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua
masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam
suatu rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe
operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741. IC LM741
merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual
in-line package (DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan
atau strip pada salah satu sudutnya untuk menandai arah pin atau kaki
nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran IC dalam kemasan DIP adalah
berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat
dengan tanda bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741
memiliki kemasan DIP 8 pin seperti terlihat pada gambar berikut.
Konfigurasi
Pin IC Op-Amp 741
Pada
IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu pin output,
satu pin NC (No Connection), dan dua pin offset null. Pin offset null
memungkinkan kita untuk melakukan sedikit pengaturan terhadap arus
internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol ketika
kedua input bernilai nol. IC LM741 berisi satu buah Op-Amp, terdapat
banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih Op-Amp dalam suatu
kemasan DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik yang sangat mirip
dengan konsep Op-Amp ideal pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya
IC Op-Amp terdapat batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan.
- Pertama, tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating maksimum, karena akan merusak IC.
- Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan tegangan supply 15 V adalah ±13V.
- Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi batas arus maksimum.
Pada
sebuah peguat operasional (Op-Amp) dikenal beberapa istilah yang
sering dijumpai, diantaranya adalah :
- Tegangan ofset masukan (input offset voltage) Vio menyatakan seberapa jauh v+ dan v terpisah untuk mendapatkan keluaran 0 volt.
- Arus offset masukan (input offset current) menyatakan kemungkinan seberapa berbeda kedua arus masukan.
- Arus panjar masukan (input bias current) memberi ukuran besarnya arus basis (masukan).
- Harga CMRR menjamin bahwa output hanya tergantung pada (v+) – (v-), walaupun v+ dan v- masing-masing berharga cukup tinggi.
Untuk
menghindari keluaran yang berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi,
unity gain frequency memberi gambaran dari data tanggapan frekuensi.
hal ini hanya berlaku untuk isyarat yang kecil saja karena untuk
isyarat yang besar penguat mempunyai keterbatasan sehingga output
maksimum hanya dihasilkan pada frekuensi yang relative rendah.
2.
IC power adaptor (regulator)
Pada
umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan
pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk
menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan
masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah
untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban.
Salah
satu metode agar dapat menghasilkan tegangan output DC stabil adalah
dengan menggunakan IC 78XX untuk tegangan positif dan IC 79XX untuk
tegangan negatif dalam sistem Regulator Tegangan. Di bawah ini adalah
besarnya tegangan output yang dapat dihasilkan IC regulator 78XX dan
79XX dimana XX adalah angka yang menunjukan besar tegangan output
stabil.
- IC 7805 untuk menstabilkan tegangan DC +5 Volt
- IC 7809 untuk menstabilkan tegangan DC +9 Volt
- IC 7812 untuk menstabilkan tegangan DC +12 Volt
- IC 7824 untuk menstabilkan tegangan DC +24 Volt
- IC 7905 untuk menstabilkan tegangan DC -5 Volt
- IC 7909 untuk menstabilkan tegangan DC -9 Volt
- IC 7912 untuk menstabilkan tegangan DC -12 Volt
- IC 7924 untuk menstabilkan tegangan DC -24 Volt
IC
regulator tersebut akan bekerja sebagai regulator
tegangan DC yang
stabil jika tegangan input di atas sama dengan atau lebih dari MIV
(Minimum Input Voltage), sedangkan arus maksimum beban output yang
diperbolehkan harus kurang dari atau sama dengan MC (Maximum Current)
sesuai karakteristik masing-masing.
5.
IC Digital
Dalam
IC digital, suatu titik elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki
IC, akan mewujudkan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika
'0' (nol, rendah) atau logika '1' (satu, tinggi). Suatu titik
elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa disingkat dengan
sebutan 'bit'. Binary berarti sistem bilangan 'dua-an', yakni
bilangan yang hanya mengenal dua angka, 0 dan 1. IC digital dibedakan
menjadi dua yaitu :
A. IC TTL (Transistor-Transistor Logic)
Pada suatu lingkungan IC TTL logika '0' direpresentasikan dengan tegangan 0 sampai 0,7 Volt arus searah (DC, Direct Current), sedangkan logika '1' diwakili oleh tegangan DC setinggi 3,5 sampai 5 Volt.
1.1 Microprocessor
Microprocessor
adalah alat pemroses data yang merupakan pengembangan dari teknologi
pembuatan Integrated Circuit (IC), Ada beberapa peristilahan yang
dipakai untuk menunjukan tingkat kepadatan (density) dari suatu chip
IC, yaitu Small Scale Integration (SSImengemas beberapa puluh
transistor), Medium Scale Integration (MSI-mengemas sampai beberapa
ratus transistor), dan sekarang yang sedang berkembang adalah Very
Large Scale Integration (VLSImengemas puluhan ribu sampai jutaan
transistor).
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik.
Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor. Contoh tentang teknologi ULSI, misalnya microprocessor jenis 8086 mengandung 40.000 buah transistor, 80286 terdiri dari 150.000 transistor, 80386 memuat 250.000 transistor, 80486 mempunyai 1,2 juta transistor, 80586 (Pentium) 3 juta buah transistor lebih sedangkan Intel Core 2 Duo mempunyai 271 juta transistor dan Intel Quad Core 2 Extreme yang terdiri dari empat inti prosesor. Pengembangan lebih lanjut microprocessor 80 inti. Silahkan hitung sendiri kandungan transistornya dan itu akan berkembang secara terus menerus.
1.2
Permasalahan Pada IC TTL
Apabila
terjadi permasalahan pada IC jenis TTL maka sebaiknya dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
- IC logika biasanya dikendalikan oleh suatu detak (Clock) dari sumber detak (Oscilator). Periksa bagian-bagian pembangkit detak, misalnya IC NE 555. Untuk memeriksa keluaran detak dari NE 555, periksa pin 3 dari IC NE 555, sudah menghasailkan detak berupa pulsa atau belum.
- Periksa jangan sampai ada kaki (pin) yang dalam keadaan mengambang. Kaki masukan yang tidak terhubung kemana-mana akan dianggap berlogika '1' oleh chip IC TTL.
B. IC CMOS (Complementary Metal Oxyde Semiconductor)
Mempunyai salah satu ciri dengan tegangan input lebih fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan tetapi, tegangan input yang melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian. Hal ini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi berupa dioda dan resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin seratus prosen. Tindakan-tindakan untuk menyelamatkan IC jenis CMOS.
- IC CMOS harus selalu disediakan dengan kaki-kakinya ditanam dalam foil plastik menghantar, bukan pada busa atau polistrin yang dikembangkan atau dalam bahan pembawa dari aluminium. IC CMOS tidak boleh dikeluarkan dari dalam kemasannya sampai ia sudah siap untuk dipasangkan pada rangkaian.
- Berhati-hati untuk tidak menyentuh pin-pin (kaki) IC CMOS sebelum dipasangkan pada rangkaian karena elektrostatik dari tangan manusia dapat merubah dan menambah muatan oksidasi.
- IC CMOS harus merupakan komponen terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian. Jangan dimasukan atau ditanggalkan sementara tegangan catu daya disambungkan.
- Gunakan pemegang atau soket IC yang vsesuai untuk menjaga kestabilan oksidasi dan muatan dalam IC CMOS. Kalau IC CMOS perlu dipasangkan pada papan rangkaian dengan langsung disolder maka pakailah besi solder yang sangat kecil bocorannya serta solder harus dibumikan. Meskipun IC CMOS tidak memiliki kekebalan sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan mengkhawatirkan hanyalah ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik pelindungnya dan ketika memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua pekerjaan itu terlampaui semua akan berjalan biasa-biasa saja.
- Pada papan rangkaian IC CMOS kaki-kaki yang tidak dipergunakan harus tetap diberi kondisi tertentu, seperti '0' atau '1', tetapi tidak boleh dibiarkan tidak terhubung. Apabila dibiarkan tidak terhubung, biasanya IC CMOS akan cepat rusak.
2.9 Pushbutton
Push
button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran
arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci).
Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai
device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol
ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan
kembali pada kondisi normal.
Sebagai
device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2
kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi
sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber
energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.
Karena
sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan operator,
push button switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan
untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih
apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas
dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau
perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On
dan Off.
Berdasarkan
fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button switch
mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally
Open).
- NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
- NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).
2.10 Dioda
Dioda adalah
komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan
(junction) P-N. Sifat dioda yaitu
dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus
pada tegangan balik. Dioda berasal
dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda
semikonduktor hanya
melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan
sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa
kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka
manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan,
sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan
katup.
2.10.1
SIMBOL UMUM DIODA
Dioda
disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat
garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai
perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah
disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak
panah disebut sebagai katoda (kaki negative = N).
2.10.2
FUNGSI DIODA
- Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
- Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
- Pengaman / sekering
- Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
- Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC
- Sebagai pengganda tegangan.
- Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
- Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
- Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
- Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
2.10.3
JENIS DIODA
1. Dioda
standar
Dioda
jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon
mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda
jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi.
Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi,
arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap
kenaikan 1 derajat dari suhu normal.
Sesuai
karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1.
Penyearah sinyal AC
2.
Pemotong level
3.
Sensor suhu
4.
Penurun tegangan
5.
Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh
dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148 (500mA).
2. LED
(light emiting diode)
Dioda
jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat
diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus
maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan
umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang
dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra
merah dan laser diode. Selain sebagai indikator beberapa LED
mempunyai fungsi khusus seperti LED inframerah yang dipakai untuk
transmisi pada sistem remote control dan opto sensor juga laser diode
yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Dioda jenis ini
dibias maju (forward).
3. Dioda
Zener
Fungsi
dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda
zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level
tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang
kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan
untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias
mundur (reverse).
4. Dioda
photo
Dioda
photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan menghantar
jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda
photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada
optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias
maju (forward).
5. Dioda
varactor
Kelebihan
dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu
sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda
ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi
tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi.
Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL
(Phase lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca
penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan
koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias reverse.
2.10.4
KARAKTERISTIK DIODA
1. Bias
Maju Dioda
Adalah
cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda
dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan
dengan kutub negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias
maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan
aksinya sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan
terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke
diode dan akan selalu positif.
2. Bias
Mundur Dioda
Sebaliknya
bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan
positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias
maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju
diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu
besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant.
Sebagai
karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode tersebut
relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak
boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.
2.11
Module
LCD TFT 2.4
Module
LCD TFT 2.4 merupakan
salah satu modul yang berukuran 2.4 inch yang berfungsi sebagai
penampil dengan kedalaman warna RGB 65000 color , serta dilengkapi
dengan fitur Touchscreen dan fitur modul microsd yang dikemas dalam
bentuk shield module sehingga dapat dikatakan plug and play.
Module
ini dapat dibandingkan dengan smartphone umum pada saat ini yang
kebanyakan digunakan. Dan didesain untuk arduino jenis Arduino
Uno,
Arduino Dueminalove, maupun Arduino mega2560. Hal yang dapat
ditampilkan pada module lcd ini yaitu dapat berupa data string,
grafik, animasi, maupun gambar bitmaps.
Spesifikasi module ini yaitu
- 2.4″ diagonal LCD TFT display
- Memiliki microSD Card Socket
- Dapat digunakan dengan Arduino Uno / Arduino Mega 2560 (tidak dapat digunakan dari Arduino Leonardo)
- Tampilan dengan 4 backlight LED dengan cahaya berwarna putih terang
- Resolusi tampilan / display resolution: 240 x 320 px
- Kedalaman warna 18-bit (262K)
- Dilengkapi dengan resistive touchscreen untuk mendeteksi sentuhan
- Menggunakan LCD display controller IC SPFD5408
- Antarmuka digital lewat bus paralel 8 -bit (menggunakan 8 pin Digital I/O) dan 4-bit jalur kendali / control lines
- Catu daya 3v3 atau 5V (modul ini sudah dilengkapi dengan IC LDO Voltage regulator 3.3 Volt)
- Koneksi menggunakan pin header dengan pitch 0.1″ (2,54 mm) dalam bentuk Arduino Shield
- Ukuran Modul: 71 x 52 x 7 mm
- Berat sekitar 33.5 gram
Pin Out
Berikut
tabel keterangan wiring ke arduino
Contoh
pemasangan LCD TFT 2.4 pada Arduino Uno
2.12 Game
Design
Dalam
pembuatan game arduino ini kami akan membuat game arduino Flappy
Bird, yang sebenarnya merupakan replika game Flappy Bird yang
populer untuk smartphone, dengan menggunakan Arduino dan TFT Touch
Screen.
2.12.1
Karakter Flappy Bird pada Arduino
Pada
karakter Flappy Bird ini terdapat 3 diantaranya yaitu : bentuk,
kemampuan, dan interaksi.
Bentuk
Permainan
ini cukup sederhana namun menarik dan adiktif.
Dengan
menggunakan layar sentuh yang menggunakan
Arduino dan TFT Touch Screen ini menjadi bentuk yang digunakan dalam
pembuatan game arduino kami.
Kemampuan
Kemampuan
yang dapat dilakukan dalam game ini yaitu pada
layar sentuh digunakan untuk mengendalikan burung dan mencoba
menghindari pilar yang bergerak yang semakin meningkat seiring
kemajuan kita.
Interaksi
Pada
game Flappy Bird arduino ini adanya interaksi yang pada saat kita
memainkan game ini yaitu dengan cara menyentuh burung pada Flappy
Bird dengan adanya pilar-pilar yang berjalan untuk membuat burung
agar tidak menyentuh pilar, sehingga pada saat burung melewati
pilar score akan terus bertambah 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar