Sabtu, 08 November 2014

Pemuda dan Sosialisasi

PENGERTIAN PEMUDA

Pemuda adalah individu yang secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia untuk pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb.  Sehngga sangat dianjurkan kepada pemuda harus melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat hingga mencapai prestasi yang diinginkan. Hal-hal ini akan terwujud jika pemuda dapat mengatur waktu dengan efektif.

Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggung jawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a. Kemurnian idealisme pemuda
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdian
d. Spontanitas dan dinamika
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Adanya keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan kepribadiannya yang mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.


PENGERTIAN SOSIALISASI

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup dimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat di dalam lingkungan masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.

Menurut Goffman sebuah proses sosialisasi berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal. Untuk ini berdasarkan hal berikut, sosialisasi dibagi menjadi 2, yaitu:

Sosialisasi primer (di dalam lingkungan keluarga)

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung di usia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga dan secara bertahap dia mulai dapat membedakan antara dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.

Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat sangat penting sebab kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.

Sosialisasi sekunder (di dalam masyarakat)

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang lama.

PROSES SOSIALISASI

1. Tahap Persiapan (Preparatory Stage)

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. 

2. Tahap Meniru (Play Stage)

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Seorang anak mulai menyadari tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan ibunya dan mengetahui apa yang diharapkan ibunya kepada anaknya. Selain itu, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang yang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan dirinya, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. 

3. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)

Pada tahap ini seorang anak memiliki peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. 

4. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage/Generalized other)

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama–bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya– secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

MEDIA SOSIALISASI

Orang tua dan keluarga
Sekolah
Masyarakat
Teman bermain
Media Massa.

TUJUAN POKOK SOSIALISASI

Memiliki ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
Berkomunikasi secara efektif dan mengembangkankan kemampuannya.
Melakukan pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
Mampu bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada suatu lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

PERAN SOSIALISASI MAHASISWA DAN PEMUDA DIMASYARAKAT

a. Peranan yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi

POTENSI-POTENSI GENERASI  MUDA

a. Idealisme dan daya kritis dala berfikir
b. Dinamika dan kreativitas dalam menemukan hal yang baru
c. Keberanian mengambil resiko dalam mencapai suatu keinginan
d. Optimis dan semangat yang tingi meskipun mengalami kegagalan
e. Sikap kemandirian dan disiplin
f. Terdidik
g. Keanekaragaman dalam perstuan dan kesatuan
h. Patriotisme dan nasionalisme
i. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi

MASALAH-MASALAH GENERASI  MUDA

a. Menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Kenakalan remaja, seperti penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.

Sumber-Sumber:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengantar Komputasi Modern Tugas 2

I. PENGERTIAN DAN PENDAHULUAN CLOUD COMPUTING Cloud computing  (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer ...