A. Sistem Aplikasi Berbasis Web dan Mobile
Untuk membangun aplikasi mobile secara native diperlukan tool/software khusus yang telah disediakan oleh perusahaan pembuat sistem operasi. Misal android telah menyediakan tool/software Android SDK yang telah dipaketkan dengan Eclipse sebagai IDE (Integrated Development Environemnet) nya dalam Android Developer Tool atau yang lebih dikenal dengan singkatan ADT. Demikian juga untuk pembuat perangkat mobile dan/atau sistem operasi mobile lain yang menyediakan tool khusus bagi pengembang aplikasi.
Tool untuk membangun aplikasi mobile
Meskipun berbeda-beda tool, untuk membangun aplikasi mobile secara native memiliki tahap yang sama yaitu: menuliskan kode sumber (source code), kompilasi, pemaketan file instalasi, kemudian memasarkan di aplication market.
Proses pembuatan Aplikasi Mobile
Tahap-tahap pembuatan aplikasi tersebut sangat dimudahkan dengan adanya tool yang telah disediakan oleh masing-masing perusahaan pengembang sistem operasi dan perangkat mobile. Dengan adanya tool tersebut proses penulisan kode sumber, kompilasi, dan pemaketan aplikasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Jika dilihat dari bagaimana aplikasi tersebut berjalan, aplikasi yang dibangun secara native dijalankan di atas sistem operasi. Contoh untuk sistem operasi Android, di dalam sistem operasi android terdapat Dalvik Virtual Machine atau Android Runtime (ART) yang menjalankann aplikasi di atas sistem operasi.
Aplikasi mobile berbasis web tidak memerlukan proses kompilasi. Pengepakan bertujuan untuk menggabungkan file web (html, css, javascript), framework, dan file lainnya (multimedia) kedalam satu file instalasi. Tool untuk membangun aplikasi mobile ini juga telah tersedia, misal Intel XDK yang dapat diunduh di web resminya. Intel XDK telah tersedia untuk sistem operasi Windows, Mac, dan Linux.
Untuk menjalankan aplikasi mobile berbasis web, sistem operasi tidak memerlukan virtual machine tertentu. Aplikasi langsung dijalankan dengan cara me-render seperti ketika halaman web ditampilkan dalam web browser.
Kelebihan aplikasi mobile yang dibangun berbasis web salah satunya kemungkinan aplikasi tersebut didistribusikan untuk lintas platform, misalnya android, iphone, dan blackberry sekaligus. Sedangkan untuk aplikasi yang dibangun secara native hanya bisa digunakan untuk platform tertentu.
Perbandingan aplikasi yang dibangun secara native dan berbasis web
B. Perbedaan aplikasi mobile dan aplikasi web desktop
1. Fitur Aplikasi Mobile dan Aplikasi Web Desktop
Perbedaannya adalah pada kedua sifat fitur dan jumlah fitur yang disediakan. Aplikasi mobile mempunyai beberapa fitur baru. Aplikasi mobile akan terlihat sangat berbeda dari aplikasi web. Pertama, dilihat dari ukuran layar pada smartphone pasti tidak sama dengan ukuran layar desktop. Pada aplikasi web di mana layar lebih besar, dan memiliki lebih banyak ruang untuk menu, toolbar, dan widget.
Pengguna smartphone ingin menggunakan aplikasi di mana saja, mendapatkan produktivitas maksimum dengan tenaga sedikit, sedangkan pengguna web mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan menggunakan aplikasi web.

2. Interaksi User
Cara pengguna berinteraksi dengan aplikasi mobile dan aplikasi web tradisional sangatlah berbeda. Dengan kemampuan layar sentuh untuk berinteraksi bagi pengguna smartphone yang berbasis accelerometer maupun kompas, sebuah aplikasi mobile memang dibangun secara berbeda. Contohnya adalah aplikasi game mobil (car game), di mana mobil bermanuver dengan memiringkan ponsel ke kiri atau ke kanan(accelerometer). Contoh lainnya adalah aplikasi peta yang selalu menunjuk ke arah utara setiap kali pengguna merubah arah telepon genggamnya(kompas).
3. Location Awareness
Pemetaan lokasi adalah sesuatu yang baru untuk smartphone. Google Maps, Local Search, Foursquare, dan banyak aplikasi mobile lainnya memanfaatkan GPS yang telah disematkan ke dalam smartphone. Aplikasi web yang menggunakan pemetaan lokasi juga, namun hanya dibatasi dari pengkodean negara dan tidak secara detail.
4. Push Notification
Smartphone adalah platform terbaik untuk pemberitahuan, karena smartphone dekat dengan pengguna hampir sepanjang waktu. Selain pemberitahuan seperti e-mail atau pesan masuk, layanan apa pun juga dapat dikirimkan sebagai pemberitahuan kepada pengguna smartphone.
Lain halnya bagi pengguna aplikasi web, pengguna harus selalu login ke sebuah aplikasi web untuk menyelesaikan alur kerja yang melibatkan dia, akan jauh lebih produktif untuk aplikasi untuk memberitahu pengguna bahwa ia harus melakukan tindakan untuk menyelesaikan alur kerja. Dengan cara ini, pengguna selalu produktif, terlepas dari apakah dia dekat dengan laptop-nya atau desktop.
Contoh Aplikasi berbasis Web dan Mobile
TWITTER
Tampilan Twitter via Desktop
Tampilan Twitter via Mobile
Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli. Sejak diluncurkan, Twitter telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di Internet, dan dijuluki dengan "pesan singkat dari Internet." Di Twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan, sedangkan pengguna terdaftar bisa menulis kicauan melalui antarmuka situs web, pesan singkat (SMS), atau melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.
Sumber-sumber:
http://syauqi.lecturer.uin-malang.ac.id/2014/10/30/mmembangun-aplikasi-mobile-berbasis-web/
http://mkhuda.com/teknologi/4-perbedaan-aplikasi-mobile-dengan-aplikasi-web-desktop/
https://id.wikipedia.org/wiki/Twitter#Aplikasi_dan_seluler